Kenalkan Infrastruktur Karya Anak Bangsa, Waskita Karya Siap Bangun Kolaborasi Global dalam International Conference on Infrastructure 2025

Kenalkan Infrastruktur Karya Anak Bangsa, Waskita Karya Siap Bangun Kolaborasi Global dalam International Conference on Infrastructure 2025

PT Waskita Karya (Persero) Tbk berpartisipasi dalam International Conference on Infrastructure (ICI) di Jakarta pada 11-12 Juni 2025. Dalam kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan tersebut, Perseroan bersama Perumnas dan enam BUMN Infrastruktur lainnya membuka booth guna mengenalkan berbagai proyek hasil karya anak bangsa kepada para pengunjung.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam sambutannya menyampaikan, kini infrastruktur bukan lagi sekadar agenda nasional. Bidang ini, lanjutnya, juga menjadi bagian dari kesepakatan global untuk membangun ketangguhan iklim, keadilan, serta kerja sama.

“Mari kita ingat, infrastruktur bukan semata apa yang kita bangun, melainkan apa yang kita mungkinkan,” ujarnya. Ia melanjutkan, infrastruktur dapat memberi ruang bagi anak untuk belajar dengan aman, membantu petani mengairi sawah di tengah krisis iklim, memastikan akses air bersih bagi keluarga, sekaligus mendukung wirausaha masyarakat.

AHY mengajak seluruh peserta ICI agar menjadikan ajang itu sebagai ruang bagi komitmen nyata, kolaborasi lintas batas, dan kemitraan transformatif. Perlu diketahui, agenda infrastruktur internasional perdana ini dihadiri oleh jajaran menteri, wakil menteri, duta besar sejumlah negara, pejabat daerah, serta melibatkan 7.000 peserta dari 26 negara.

Presiden Prabowo Subianto pun hadir sekaligus menutup seluruh rangkaian ICI. Pada kesempatan itu, ia mengingatkan, tidak ada pembangunan bangsa yang datang tiba-tiba seolah jatuh dari langit. “Pembangunan suatu bangsa dibangun oleh keteguhan, kesabaran, batu demi batu, langkah demi langkah, dengan keringat, darah, dan air mata. Semua infrastruktur yang kita nikmati dibangun oleh para pendahulupendahulu kita,” tegasnya.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, Perseroan merasa bangga dapat ikut ambil bagian dalam perhelatan infrastruktur internasional ini. Sejalan dengan tujuan pemerintah, Waskita juga berupaya mengenalkan bidang infrastruktur nasional ke mancanegara.

“Pada booth Waskita yang berkolaborasi dengan BUMN Infrastruktur lainnya, kami menampilkan berbagai proyek prestisius di seluruh Indonesia yang sudah dibangun. Di antaranya ada Bandara Internasional Ahmad Yani, Masjid Sheikh Zayed Solo, Gedung Wisma 46, Jalan Tol Nusa Dua-Benoa, Salatiga-Kartasuro, Cimanggis-Cibitung, serta Jembatan Kalikuto dan Merah Putih,” jelas dia dalam keterangan resmi, Jumat (13/6/2025).

Saat membangun Bandara Internasional Ahmad Yani, kata Ermy, Waskita Karya berhasil meraih anugerah dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Perseroan dinilai mampu membangun bandara dengan sangat cepat, hanya menghabiskan waktu selama 12 bulan.

Sebanyak 12 proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dikerjakan Waskita turut dikenalkan dalam ICI 2025. Sebut saja Rumah Susun ASN 3, Gedung Kementerian Koordinator 3, Gedung Kementerian Koordinator 4, Sekretariat Presiden, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Jalan Akses Bandara VVIP, Jalan Feeder District, Lingkar Sepaku, Jalan Tol IKN Seksi 6C Segmen ITCI-Simpang Sumbu Kebangsaan Timur, Jalan Tol IKN Seksi 3B-2 Segmen Karingau-Simpang Tempadung yang dilengkapi Jembatan Satwa, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang.

“Bahkan pada pembangunan Gedung Kemenko 3, Waskita kembali mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) karena mencatat rekor Instalasi Tata Suara Tercepat dan Instalasi Protokol Internet (IP) Data Tercepat. Penghargaan itu berkat implementasi inovasi yang kami lakukan,” kata Ermy.

Dirinya melanjutkan, salah satu inovasi yang dipamerkan Waskita pada booth ICI yaitu implementasi Building Information Modeling (BIM) pada proyek LRT Jakarta Fase 1B. Penerapan tersebut berfungsi mengefisiensi biaya dan waktu.

“Guna mendukung swasembada pangan yang tengah menjadi prioritas pemerintah, Waskita turut menampilkan proyek bendungan besar yang sudah selesai dibangun. Ada Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur, Margatiga dan Way Sekampung di Lampung, Karian di Banten, Leuwikeris di Jawa Barat, dan Tapin di Kalimantan Selatan,” tuturnya.

Dalam sehari, sambung Ermy, ratusan pengunjung ICI mendatangi booth BUMN Infrastruktur. Mereka melihat langsung berbagai pop up proyek yang ditampilkan.

“Sebagai BUMN Infrastruktur yang telah berpengalaman lebih dari 64 tahun, ke depannya kami akan terus berkomitmen terus mendukung program pemerintah sekaligus menjangkau pasar global yang lebih luas. Diharapkan melalui ICI 2025, kolaborasi internasional bisa terjadi dengan adanya kehadiran berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka,” kata Ermy.

Sebelumnya, sambung dia, Waskita Karya telah menyelesaikan sejumlah proyek internasional, seperti renovasi mataf Ka’bah di Arab Saudi, pekerjaan struktural Burj View di Dubai, pembangunan Flyover Bandara Internasional King Abdulaziz di Arab Saudi, serta Jalan Oecussee di Timor Leste. Pada tahun ini, Perseroan pun akan memulai pengerjaan sejumlah fasilitas di Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato (PNLIA) di Timor Leste.

Tampilkan Dokumen Siaran Pers

Waskita Karya

Waskita Karya

Tinggalkan Pesan